Jakarta - Pasar saham dalam negeri dibayangi tekanan karena melemahnya Wall Street dan regional. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan berfluktuasi dengan cepat di antara jalur hijau dan merah.
Alhasil, pada perdagangan saham Kamis (28/5/2009), IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi. Meredupnya pesona saham grup Bakrie yang dinilai sudah jenuh beli membuat IHSG tidak terlalu atraktif lagi.
Investor akan fokus pada saham-saham unggulan di sektor infrastruktur dan perbankan terkait dengan sentimen pembagian dividen.
IHSG juga akan mengikuti pergerakan bursa regional. Pada Kamis pagi ini indeks Nikkei Jepang melemah 85,44 poin (0,91%) menjadi 9.353,33.
Nikkei mengikuti kejatuhan Wall Street yang terkena sentimen melonjaknya imbal hasil atau yield surat utang pemerintah AS. Hal itu memunculkan kekhawatiran melonjaknya biaya utang sekaligus bisa mengganggu pemulihan ekonomi.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu AS (27/5/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup merosot 173,47 poin (2,05% ke level 8.300,02. Indeks Standard & Poor's 500 juga turun 17,27 poin (1,90%) ke level 893,06 dan Nasdaq turun 19,35 poin (1,11%) ke level 1731,08.
Sedangkan IHSG pada penutupan perdagangan saham Rabu (27/5/2009) naik tajam 35,257 poin (1,9%) menjadi 1.892,843.
Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas.
Panin Sekuritas
Sentimen positif dari data makro ekonomi US consumer confidence index berhasil mengangkat bursa regional dalam perdagangan kemarin. IHSG berhasil menguat +1,90% di 1.892,843. Investor asing juga tercatat masih membukukan net buy dalam perdagangan kemarin. Meski demikian perlu gagalnya indeks ditutup menembus level 1.900 juga mengindikasikan mulai adanya tekanan jual. Beberapa issue global menjelang akhir bulan tampaknya menjadi pertimbangan sendiri bagi investor. Hari ini kami perkirakan indeks kembali bergerak mixed dengan kisaran support-resistance 1.870-1.920.
Optima Securities
Kenaikan bursa utama asia di atas 1% memberi sentimen positif terhadap indeks sehingga menguat 35 poin ke posisi 1.892. Indeks mencoba bertahan di level 1.900 namun tidak kuat karena adanya profit taking di saham Bakrie grup sehingga menahan rally. Saham ASII menjadi kunci kenaikan disamping sektor perbankan dan infrastruktur. Jika kondisi regional mendukung maka indeks akan mencoba menembus kembali level psikologis tersebut. Arah pergerakan akan dikisaran 1.840-1.930 dengan pilihan saham; TLKM, PGAS, BDMN, BBCA, dan ISAT.
eTrading Securities
Untuk mengobservasi kebangkrutan General Motor tinggal hitungan hari, krisis mungkin telah di prediksi dan bottom level dari keterpurukan sudah bisa di presiksi. Namun apa yang akan terjadi dengan keadaan krisis saat ini, devaluasi US dollar akan meningkatkan inflasi dan membuat investasi kurang menguntungkan. Analyst Deutsche Bank di US mengatakan kebangkrutan GM akan menghapus sebagian besar dari GDP amerika dan defisit pada neraca perdagangan amerika. Kita melihat USD terus kehilangan gratitas nya, setelah pemerintah merencanakan penerbitan obligasi dengan total USD 2 triliun untuk menyuntikan ke bank dan sektor yang terdampak krisis.
Dari artikel yang ditulis oleh Enzio von Pfeil, US dollar terus kehilangan gratitasnya terlihat dari; 1) mata uang super power selalu hancur pada akhirnya, kerajaan akan mencetak uang apa bila kekurangan. Secara ekonomi ini akan meningkatkan supplai dan menurunkan nilai. 2) Akhirnya maket akan tertekan lebih dalam dan stagflasi US berkepanjangan atau yang di sebut prematural. 3) Akhirnya, US akan seperti negara kapitalisasi lainnya yang menjalani kejahatan moral, 'take the money and run' atau 'do the right thing'. Ini tidak di pungkiri apa bila ke depannya negara-negara akan bersaing untuk menaikan eksportnya dengan cara mendepresiasiakan mata uangnya. (ir/ir)
Alhasil, pada perdagangan saham Kamis (28/5/2009), IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi. Meredupnya pesona saham grup Bakrie yang dinilai sudah jenuh beli membuat IHSG tidak terlalu atraktif lagi.
Investor akan fokus pada saham-saham unggulan di sektor infrastruktur dan perbankan terkait dengan sentimen pembagian dividen.
IHSG juga akan mengikuti pergerakan bursa regional. Pada Kamis pagi ini indeks Nikkei Jepang melemah 85,44 poin (0,91%) menjadi 9.353,33.
Nikkei mengikuti kejatuhan Wall Street yang terkena sentimen melonjaknya imbal hasil atau yield surat utang pemerintah AS. Hal itu memunculkan kekhawatiran melonjaknya biaya utang sekaligus bisa mengganggu pemulihan ekonomi.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu AS (27/5/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup merosot 173,47 poin (2,05% ke level 8.300,02. Indeks Standard & Poor's 500 juga turun 17,27 poin (1,90%) ke level 893,06 dan Nasdaq turun 19,35 poin (1,11%) ke level 1731,08.
Sedangkan IHSG pada penutupan perdagangan saham Rabu (27/5/2009) naik tajam 35,257 poin (1,9%) menjadi 1.892,843.
Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas.
Panin Sekuritas
Sentimen positif dari data makro ekonomi US consumer confidence index berhasil mengangkat bursa regional dalam perdagangan kemarin. IHSG berhasil menguat +1,90% di 1.892,843. Investor asing juga tercatat masih membukukan net buy dalam perdagangan kemarin. Meski demikian perlu gagalnya indeks ditutup menembus level 1.900 juga mengindikasikan mulai adanya tekanan jual. Beberapa issue global menjelang akhir bulan tampaknya menjadi pertimbangan sendiri bagi investor. Hari ini kami perkirakan indeks kembali bergerak mixed dengan kisaran support-resistance 1.870-1.920.
Optima Securities
Kenaikan bursa utama asia di atas 1% memberi sentimen positif terhadap indeks sehingga menguat 35 poin ke posisi 1.892. Indeks mencoba bertahan di level 1.900 namun tidak kuat karena adanya profit taking di saham Bakrie grup sehingga menahan rally. Saham ASII menjadi kunci kenaikan disamping sektor perbankan dan infrastruktur. Jika kondisi regional mendukung maka indeks akan mencoba menembus kembali level psikologis tersebut. Arah pergerakan akan dikisaran 1.840-1.930 dengan pilihan saham; TLKM, PGAS, BDMN, BBCA, dan ISAT.
eTrading Securities
Untuk mengobservasi kebangkrutan General Motor tinggal hitungan hari, krisis mungkin telah di prediksi dan bottom level dari keterpurukan sudah bisa di presiksi. Namun apa yang akan terjadi dengan keadaan krisis saat ini, devaluasi US dollar akan meningkatkan inflasi dan membuat investasi kurang menguntungkan. Analyst Deutsche Bank di US mengatakan kebangkrutan GM akan menghapus sebagian besar dari GDP amerika dan defisit pada neraca perdagangan amerika. Kita melihat USD terus kehilangan gratitas nya, setelah pemerintah merencanakan penerbitan obligasi dengan total USD 2 triliun untuk menyuntikan ke bank dan sektor yang terdampak krisis.
Dari artikel yang ditulis oleh Enzio von Pfeil, US dollar terus kehilangan gratitasnya terlihat dari; 1) mata uang super power selalu hancur pada akhirnya, kerajaan akan mencetak uang apa bila kekurangan. Secara ekonomi ini akan meningkatkan supplai dan menurunkan nilai. 2) Akhirnya maket akan tertekan lebih dalam dan stagflasi US berkepanjangan atau yang di sebut prematural. 3) Akhirnya, US akan seperti negara kapitalisasi lainnya yang menjalani kejahatan moral, 'take the money and run' atau 'do the right thing'. Ini tidak di pungkiri apa bila ke depannya negara-negara akan bersaing untuk menaikan eksportnya dengan cara mendepresiasiakan mata uangnya. (ir/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar